Rabu, 29 Agustus 2018

PALEMBANG

SEJARAH SINGKAT KOTA PALEMBANG
    Kota Palembang merupakan kota tertua di Indonesia berumur setidaknya 1382 tahun jika berdasarkan prasasti Sriwijaya yang dikenal sebagai prasasti Kedudukan Bukit. Menurut Prasasti yang berangka tahun 16 Juni 682. Pada saat itu oleh penguasa Sriwijaya didirikan Wanua di daerah yang sekarang dikenal sebagai kota Palembang. Menurut topografinya, kota ini dikelilingi oleh air, bahkan terendam oleh air. Air tersebut bersumber baik dari sungai maupun rawa, juga air hujan. Bahkan saat ini kota Palembang masih terdapat 52,24 % tanah yang yang tergenang oleh air (data Statistik 1990). Berkemungkinan karena kondisi inilah maka nenek moyang orang-orang kota ini menamakan kota ini sebagai Pa-lembang dalam bahasa melayu Pa atau Pe sebagai kata tunjuk suatu tempat atau keadaan; sedangkan lembang atau lembeng artinya tanah yang rendah, lembah akar yang membengkak karena lama terendam air (menurut kamus melayu), sedangkan menurut bahasa melayu-Palembang, lembang atau lembeng adalah genangan air. Jadi Palembang adalah suatu tempat yang digenangi oleh air.

KEUNIKAN KOTA PALEMBANG
 Palembang yang merupakan kota metropolitan di Indonesia terus berusaha mengembangkan diri menjadi kota maju dan terdepan. Tak heran jika Kota Palembang yang tahun ini ditunjuk sebagai salah satu tuan rumah Asian Games 2018 sering digunakan untuk berbagai macam kegiatan di nasional maupun internasional.
Kota yang menjadi ibu kota dari Provinsi Sumatera Selatan ini ternyata memiliki sejumlah fakta unik yang hanya dimiliki oleh Palembang sendiri. Hal ini menjadikan Kota Palembang memiliki keistimewaan yang dapat digunakan sebagai penarik para wisatawan. Berikut hal-hal unik yang hanya dimiliki oleh kota Palembang : 
  1. Palembang adalah kota tertua di Indonesia, bahkan Dunia,
  2. Bersinar di malam hari, Palembang diberi julukan Venice of the east,
  3. Satu-satunya di Indonesia, Jembatan Ampera bisa diangkat pada masa awal bangun,
  4. Songket, dijuluki sebagai Ratu nya kain karena keindahannya,
  5. Palembang punya Al-quran terbesar di Dunia,
  6. Pulau Kemaro, eksis di tengah Sungai Musi,
  7. Pempek, Tekwan, Model, Laksan, Burgo, Pindang Patin, Kemplang dan Kue Delapan Jam adalah beberapa makanan khas daerah Palembang.
KEBUDAYAAN PALEMBANG
     Sejarah tua Palembang serta masuknya para pendatang dari wilayah lain, telah menjadikan kota ini sebagai kota multi-budaya. Sempat kehilangan fungsi sebagai pelabuhan besar, penduduk kota ini lalu mengadopsi budaya Melayu pesisir, kemudian Jawa. Sampai sekarang pun hal ini bisa dilihat dalam budayanya. Salah satunya adalah bahasa. Kata-kata seperti “lawang (pintu)”, “gedang (pisang)”, adalah salah satu contohnya. Gelar kebangsawanan pun bernuansa Jawa, seperti Raden Mas/Ayu. Makam-makam peninggalan masa Islam pun tidak berbeda bentuk dan coraknya dengan makam-makam Islam di Jawa.
Berikut adalah beberapa Seni dan Kebudayaan di Palembang :
  1. Kesenian Dul Muluk (pentas drama tradisional khas palembang),
  2. Tari Gending Sriwijaya, yang diadakan untuk menyambut tamu kehormatan,
  3. Kain Songket,
  4. lagu daerah seperti Cuk Mailang, Dek Sangke, Dirut dan Ribang Kemambang,
  5. Rumah adat Limas.
CIRI KHAS DAERAH PALEMBANG
  Penduduk Palembang merupakan etnis Melayu dan menggunakan Bahasa Melayu yang telah disesuaikan dengan dialek setempat yang kini dikenal sebagai Bahasa Palembang. Namun para pendatang seringkali menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa sehari-hari, seperti bahasa Komering, Rawas, Musi, Pasemah, dan Semendo. Pendatang dari luar Sumatera Selatan kadang-kadang juga menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa sehari-hari dalam keluarga atau komunitas kedaerahan. Namun untuk berkomunikasi dengan warga Palembang lain, penduduk umumnya menggunakan bahasa Palembang sebagai bahasa pengantar sehari-hari. Selain penduduk asli, di Palembang terdapat pula warga pendatang dan warga keturunan, seperti dari Jawa, Minangkabau, Madura, Bugis dan Banjar. Warga keturunan yang banyak tinggal di Palembang adalah Tionghoa, Arab dan India. Kota Palembang memiliki beberapa wilayah yang menjadi ciri khas dari suatu komunitas seperti Kampung Kapitan yang merupakan wilayah Komunitas Tionghoa serta Kampung Al Munawwar, Kampung Assegaf, Kampung Al Habsyi, Kuto Batu, 19 Ilir Kampung Jamalullail dan Kampung Alawiyyin Sungai Bayas 10 Ilir yang merupakan wilayah Komunitas Arab.
Agama mayoritas di Palembang adalah Islam. Di dalam catatan sejarahnya, Palembang pernah menerapkan undang-undang tertulis berlandaskan Syariat Islam, yang bersumber dari kitab Simbur Cahaya. Selain itu terdapat pula penganut Katolik, Protestan, Hindu, Buddha dan Konghucu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PALEMBANG

SEJARAH SINGKAT KOTA PALEMBANG     Kota Palembang merupakan kota tertua di Indonesia berumur setidaknya 1382 tahun jika berdasarkan pra...